Khamis, 6 Jun 2013

Apa kata Alkitab mengenai setan-setan?

Wahyu 12:9 adalah ayat Alkitab yang paling jelas mengenai identitas dari setan-setan. “Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.”
Alkitab mengindikasikan bahwa setan-setan adalah para malaikat yang jatuh – malaikat-malaikat yang bersama-sama dengan si Iblis memberontak melawan Tuhan. Kejatuhan Iblis digambarkan dalam Yesaya 4:12-15 dan Yehezkiel 28:12-15. Wahyu 12:4 nampaknya mengindikasikan bahwa Iblis mempengaruhi sepertiga dari para malaikat ketika dia berdosa. Yudas 6 menyebut tentang para malaikat yang berdosa. Jadi adalah mungkin bahwa setan-setan adalah para malaikat yang mengikuti Iblis dalam berdosa melawan Tuhan.

Iblis dan setan-setan sekarang berusaha menghancurkan dan menipu semua orang yang mengikuti dan menyembah Tuhan (1 Petrus 5:8; 2 Korintus 11:14-15). Para setan ini disebut sebagai roh-roh jahat (Matius 10:1; Markus 1:27) dan malaikat-malaikat Iblis (Wahyu 12:9). Iblis dan setan-setan menipu dunia (2 Korintus 4:4), menyerang orang-orang Kristen (2 Korintus 12:7; 1 Petrus 5:8) dan berperang melawan para malaikat kudus (Wahyu 12:4-9). Setan-setan adalah makhluk-makhluk rohani, tapi mereka dapat menampakkan diri dalam bentuk jasmani (2 Korintus 11:14-15). Para setan/malaikat yang jatuh adalah musuh Tuhan – musuh yang sudah dikalahkan. Yang ada di dalam kita adalah lebih besar dari yang ada di dalam dunia (1 Yohanes 4:4).
Kepercayaan orang-orang terhadap Iblis mencakup mulai dari yang lucu sampai pada yang abstrak: mulai dari makhluk merah kecil yang bertanduk dan duduk di bahu Anda untuk mendorong Anda berdosa, sampai pada istilah yang digunakan untuk menggambarkan personifikasi dari kejahatan. Alkitab sebenarnya memberi kita gambaran yang jelas mengenai siapakah Iblis itu dan bagaimana Dia mempengaruhi hidup kita. Secara sederhana, Alkitab melukiskan Iblis sebagai malaikat yang jatuh dari kedudukannya di surga karena dosa dan sekarang bertentangan dengan Tuhan, dan dengan sekuat tenaga berusaha merusak rencana Tuhan bagi umat manusia.

Iblis diciptakan sebagai malaikat kudus. Yesaya 14:12 mungkin mengindikasikan bahwa nama Iblis sebelum dia jatuh adalah Lucifer. Yehezkiel 28:12-14 melukiskan Iblis diciptakan sebagai kerub, dan nampaknya merupakan malaikat yang tertinggi. Dia menjadi sombong karena kecantikan dan statusnya dan memutuskan bahwa dia mau duduk di atas tahta Allah (Yesaya 14:13-14; Yehezkiel 28:15; 1 Timotius 3:6). Kesombongan Iblis mengakibatkan kejatuhannya. Perhatikan banyaknya kata “Aku hendak …” dalam Yesaya 14:12-15. Karena dosanya, Allah mengusir Iblis dari surga.

Iblis menjadi penguasa dunia ini yang terpisah dari Tuhan, dan penguasa kerajaan angkasa (Yohanes 12:31; 2 Korintus 4:4; Efesus 2:2). Dia adalah pendakwa (Wahyu 12:10), pencoba (Matius 4:3), penyesat (Kejadian 3; 2 Korintus 4:4; Wahyu 20:3). Namanya saja sudah berarti musuh atau “yang menentang.” Nama lain yang digunakan untuk Iblis, si jahat, berarti “pemfitnah.”


Sekalipun dia sudah dibuang dari surga, dia masih berusaha meninggikan tahtanya melampaui Tuhan. Dia memalsukan apa yang Tuhan perbuat, berusaha mendapatkan penyembahan dari dunia dan membangkitkan perlawanan terhadap kerajaan Allah. Iblis adalah sumber utama dibalik semua ajaran sesat dan agama dunia. Iblis akan melakukan apa saja dalam kuasanya untuk melawan Tuhan dan para pengikutNya. Namun, nasib Iblis sudah dimeteraikan – kekekalan dalam lautan api (Wahyu 20:10).

Tiada ulasan:

Catat Ulasan